PERSGRAMATIKA.COM. MAKASSAR — Asosiasi Germanistik Indonesia (AGI) dengan bangga mengumumkan suksesnya penyelenggaraan Konferensi Internasional Studi Bahasa Jerman ke-6 di Ballroom Teater Pinisi, Universitas Negeri Makassar. Konferensi yang mengangkat tema "Studi Bahasa Jerman di Abad 21: Tantangan, Tuntutan dan Peluang" ini berhasil menyatukan para ahli, akademisi, dan praktisi bahasa Jerman dari Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Jerman.
Acara puncak konferensi dimeriahkan oleh lima keynote speaker ternama, di antaranya:
• Prof.Dr. Andrea Bogner dari Universitas Göttingen yang menyoroti pentingnya multilingualitas dalam konteks studi bahasa Jerman di tingkat internasional.
• Dr. Nguyen Thi Kim Lien dari Universitas Hanoi yang berbagi pengalaman mengenai pembelajaran bahasa Jerman di Vietnam, khususnya dari perspektif profesional.
• Marlene Klässner dari DAAD – Universitas Negeri Malang yang membahas potensi sertifikasi DSH3 dalam meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Jerman di Indonesia.
• Ulrike Drißner dari Goethe-Institut Indonesia yang menyajikan kajian menarik tentang implementasi bahasa Jerman sebagai bahasa asing di kelas internasional.
• Dr. Fil. Thanakon Kaewwipat dari Universitas Chulalongkorn yang memperkaya diskusi dengan mengangkat tema unik tentang studi bahasa Jerman di Thailand.
Selain sesi pleno, konferensi ini juga menyajikan beragam presentasi ilmiah yang membahas berbagai aspek terkait pembelajaran dan pengajaran bahasa Jerman, mulai dari linguistik, sastra, hingga budaya.
Di akhir acara, dilakukan pemilihan ketua AGI yang baru, Prof. Pratomo Widodo yang sebelumnya menjabat sebagai ketua digantikan oleh ibu Dr. Dewi Kartika Ardiyani.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, panitia juga menyelenggarakan malam budaya yang menampilkan tarian tradisional khas Sulawesi, memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya Indonesia. Selain itu, pada hari terakhir konferensi, peserta diajak untuk mengunjungi destinasi wisata alam yang menakjubkan, Rammang-rammang.
Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkuat jaringan kerja sama antar peneliti dan praktisi bahasa Jerman di kawasan Asia Tenggara.
Harapannya, hasil-hasil dari konferensi ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan studi bahasa Jerman di masa depan.
Reporter: Andi Adilah Maharani Putri