PERSGRAMATIKA.COM. MAKASSAR — Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMAPRODI PBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Diskusi dalam rangka Perayaan Bulan Bahasa (PBB) 2024 yang bertempat di Ruang Seminar JBSI FBS UNM. Senin (28/10/2024).
Diskusi tersebut menghadirkan Dr. Aslan Abidin, S.S., M.A., sebagai pemateri, dengan tema "Sastra dalam Hegemoni Politik Indonesia". Dalam pembahasannya, ia menyoroti topik “Kebohongan Sumpah Pemuda”.
Ia menjelaskan bahwa sumpah pemuda itu tidaklah ada tetapi adalah hasil keputusan Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
"Apa yang sering diucapkan selama ini adalah konstruksi dari hasil keputusan kongres," ujarnya.
Lebih lanjut pemateri menambahkan penjelasan tentang unsur-unsur sastra yang terkandung dalam naskah Sumpah Pemuda, serta mengungkapkan bahwa bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa modern sejak lama.
"Jadi, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang modern sejak dahulu," jelasnya.
Lestari, salah satu peserta forum, menanyakan pandangan pemateri tentang politik yang dianggap lahir dari diri manusia, sedangkan menurut logikanya, politik bisa saja muncul dari para pemimpin di kalangan atas.
"Karena adanya hegemoni yang membuat seseorang bertindak sesuai kehendak pihak penguasa," jawab Aslan.
Junaedi Wardana, salah satu peserta diskusi dari Prodi Sastra Indonesia, juga menyampaikan pandangannya.
“Ada kesalahan persepsi seperti yang diketahui awalnya bahwa sumpah pemuda itu diucapkan oleh pemuda pemudi Indonesia, ternyata itu hanyalah sebuah kebohongan publik semata yang lahir dari kongres.” ujarnya
Reporter : Ayu Kartika Sari